Jumat, 24 Juni 2011

Membuka Hati


Karena rasa adalah rahasia, terselubung hati dan doa.

Ingat rasanya saat jatuh cinta? Bahagia bukan, aku selalu suka saat-saat jatuh cinta dan aku juga suka saat melihat orang lain jatuh cinta. Ada aura bahagia yang tercium di udara. Debar jantung tak menentu, senyum lebar setiap saat... Yes i’m in... saya suka jatuh cinta.

Lalu kenapa masih saja ada orang yang menganggap dirinya tidak pantas untuk jatuh cinta, dicintai ataupun mencintai # O yeah, saya pernah merasa disana. Konteks cinta disini tidak hanya dalam cinta sempit berjudul cinta lawan jenis. Cinta itu luas, seluas lautan biru yang memenuhi bumi. Aku pernah bertemu rekan yang merasa tidak dicintai Tuhan, merasa tidak diakui oleh orang tuanya ataupun tidak diterima di lingkungan.

Cinta merupakan sebuah pengakuan saat kau memiliki sebuah rasa. Rasa diterima, diperhatikan dan rasa dihargai. Itulah kenapa kita merasa begitu nyaman saat bersama dengan ibu kita masing-masing kan. Karena seorang ibu menerima anaknya tanpa syarat. Dan kadang aku merasa terlalu berlebihan jika kita menuntut lingkungan kita selain keluarga untuk memberikan cinta setulus cinta ibu.

Cinta sebenarnya tersebar luas melalui angin yang menyebar ke delapan penjuru mata angin. Hanya terkadang ada saaja yang tidak mampu merasakan cinta yang sesegar itu. Bukankah nafas yang kita hirup juga merupakan bukti cinta dari Allah. Lalu apa lagi yang kita pertanyakan. Kadang kita hanay perlu membuka jendela untuk merasakan udara pagi yang menyegarkan. Atau membuka pintu selebar mungkin untuk kemudian keluar dan jalan-jalan di pagi hari.

You can;t hurry love, you just have to wait. She said love don’t come easy. I’ts a game of give and take

Untuk yang masih merasa sendiri atau masih dalam pencariannya kadang sering merasa sepi? #Hanya menerka, tapi aku juga begitu sih. Saat aku merasa sepi aku selalu teringat bahwa kebahagian itu adalah keputusan diri, bukan karena keberadaan orang lain. Nah, dulu aku merasa aku tidak pantas dicintai karena merasa bodoh dan tidak cantik. Entah dari mana aku pernah dengar bahwa kita harus mencintai diri kita dulu sebelum orang lain mencintai kita. Begitu juga menerima, menerima segala kekurangan dan kelebihan sendiri barulah bisa memahami orang lain. Setelah melewati pasang surut perasaan, berdamai dengan diri sendiri dan mencoba untuk tidak memaksakan diri. Bukankah janji Tuhan yang paling pasti adalah waktu. Jadi aku juga mencoba berteman dengan waktu. Bersabar untuk semua senang dan sakit yang aku rasakan #Thank’s God i have many friends and family that love me.

Setelah itu lewat aku terbiasa untuk menerima, karena aku menyiapkan diri setiap pagi untuk menghirup udara segar. Siapa tahu akan ada cinta yang terselip di hembusan angin pagi ini. Jangan memaksa karena kita tidak bisa memberi cinta. Menurutku sih cinta lebih indah jika datang perlahan. #Jadi inget pedoman tempat aku bekerja sekarang “Selalu ada waktu untuk (melakukan dengan) yang benar.
Nikmati saja prosesnya, belajar untuk menerima diri sendiri. Saat kita masih kecewa dan tidak menyukai diri sendiri bagaimana mungkin kita bisa menyukai orang lain. Jujurlah dengan apa yang kau rasakan. Saat kita menolak sebuah rasa (apapun itu), ia malah akan membekas semakin dalam ke dalam jiwa. Akui saja, telan baik-baik emosi-emosi itu. Karena kita manusia, yang diciptakan sempurna dengan segala kompleksitas rasa. Akan ada waktunya saat cinta datang. Saat kau mampu membuka lebar pintu hatimu menerima berkat tak ternilai

Love all of you guys, thank’s for always beside me wherever, whenever ^_^
# For my beautiful sista, you can do sist!! Just be honest with yourself. Pray for your happiness all ready
# Pipi chubby, thanks to believe that to me and send that feeling in front of my door
# My beloved friend (Indah, Rini Tya): Are you ready to fall in love???

2 komentar:

  1. setelah baca postingan ini, entah kenapa hati jadi terasa bahagia... nice post... thanks, Iko :)

    BalasHapus
  2. makasih Evaaaaaaaa............... ^-^ Harus bahagia donk

    BalasHapus