Rabu, 29 September 2010

Nice dreaming


Haha... pengen ketawa setiap kali inget punya mimpi bagus. That's really nice. Jadi penyemangat pagi-pagi walaupun sempet ketlingsut kacamata. Oh my dudulnya saya. Berawal dari semalem yang gag bisa tidur. Dilanjutkan dengan ngobrol gag jelas dengan teman seperjuangan di Jogja, Ngrumpiin korea sama mbakku dan yang paling gag disangka adalah ditelepon 'Langit'. Biar cuma beberapa menit, kaget juga. Laah ni orang kesambet apa ya kok tiba-tiba telpon walo cuma bilang 'Sehat kan'. Jiah... ya sudahlah. Gag papa. Aku baik-baik saja kok, kadang masih inget tapi yah hanya sebatas itu. Berharap kamu juga.
Weitzzzz..... jadi inget mimpinya. Mimpinya sebenernya agag kabur. Biasa aja dimulai dengan aku yang tiba-tiba punya pasangan dan ebtapa aku berbahagia karenanya. Pasanganku itu terkesan sudah sangat kukenal, sering mengarahkanku saat ku salah. Terus orangnya itu cemburuan banget, dan dia bikin buku yang ada nama-nama cowok yang pernah deket dengaku. Misal yang berinisial 'G' dan inisial 'A'. Haha... jadi mikir, 'ok, berarti bukan mereka" Hoho, sok pede.
Terus, gag tw kenapa ada adegan ngepel... hahaha *geje banget dah. Yang paling menyenangkan adalah adegan saat pagi 'Kami berdua bangun dan saling menceritakan mimpi masing-masing sambil saling meletakkan kaki di atas pasangannya.Terus, aku meluk-melukin 'mas'nya itu. Padahal kita berdua belum mandi yak. Terus diketekin gitu deh *hehehe, gak bisa bayangin* dan dengan konyolnya aku bilang *bau orang yang qt sukai adalah bau yang paling menarik*. Hmm, cinta dah!!! Jadi pengen

Ya Allah, perkenankan aku jika memang pantas untukku. Jika Tidak, ajarkan aku untuk bersabar dan menjadi lebih baik untuk pasanganku nanti. Amin

Jumat, 24 September 2010

'Langit'

Memutuskan untuk mengakhiri episode 'langit' dan menunggu hembusan 'bayu' yang berasal dari utara. Memulai dengan cukup banyak senyuman karena tahu dengan baik apa yang sudah menjadi keputusan. Bersyukur akan tebaran cinta yang melingkupiku. Dari suara katak saat hening malam, canda kupu-kupu yang berkeliling saat aku menyusuri tepian.
Cinta itu menjadi begitu mudah bagiku, selembut hangatnya mentari dan cerahnya langit. Padahal cuaca hari ini mendung.namun aku memulainya dengan cuaca hati yang cukup mendung. Lupa bersolek karena cukup percaya wajahku cukup bersinar pagi ini.
Yah begitulah, hingga tiba-tiba aku teringat langit. Bukan berarti aku menghilangkan perasaan bahagiaku hanya saja aku tak cukup mampu mengenyahkan warnanya dari duniaku.
Sudah cukup menulikan telinga dan mencoba menghentikan deruman pikiran tentangnya.
'Langit', bahagiakah kau disana, aku harap iya. Karena kamu yang pernah mengisi doaku, agar kau selalu dalam lindungan-Nya, dan rahmat-Nya. Langit, semoga kau selalu sehat. Tak apa kau tak mengingatku, cukuplah kau terus sebiru langit atau sewarna langit saat matahari akan terbit. Karena dengan itu aku mengingatmu. Seperti saat aku kesepian di kereta menuju pulang, sekelam hatiku saat mendung menggelayut, atau sejernih malam saat kita saling berbagi cerita tentang bintang.

Aku mengamini dan mensyukuri saat-saat aku bisa menikmati senyummu, raut wajahmu dan semua ceritamu. Mungkis sedikit sesal karena tak berujung, tapi kamu adalah satu cerita yang mampu bertahan cukup lama. Berdoa tak kan lama untuk ku kenang. Mengingat betapa hati ini sulit mengganti sel-selnya yang telah cukup terbiasa mengingat langit. Melafalkannya seperti mantra. Aku tahu, Allah-lah sang penguasa. Penguasa seluruh cinta dan nyawa, tak kan pernah hati tergadai jika tanpa izin-Nya

Menunggu waktu langit kan berlalu. Saranghae