Selasa, 25 Mei 2010

Hanya ingin untuk satu hati

Berpikir dari banyak hal yang terjadi minggu ini. Lagi-lagi lamaran Re', perasaanku untuk 'mas baik', impianku, keluarga. Semua bercampur menjadi satu.
Re dan masa depan, perasaanku dan kehidupan nyata. Benar-benar memnyerahkan hanya pada kuasa Allah. Sudah tidak mampu lagi bernafas, karena hanya dengan nikmat Allah lah aku bisa melanjutkan hidup.
Project dan pekerjaan yang makin mengkhawatirkan
Ya Allah, berserah pada ingin-Mu

Re, yah untuk kesekian kalinya kita berbeda pendapat. Maukah kau menyadari bahwa apa yang kau pikir baik, belum tentu kupikir baik. Apa yang menjadi impianku bisakah kau mendukungnya? Maukah kau menjadi penyemangatku saatku terjatuh, Maukah kau menemaniku saat harus lembur, Maukah kau melepaskanku untuk pergi belajar dan menggapai impian. Maukah kau menjadi orang yang mau menerimaku, lengkap dengan baik-burukku, indah-jelekku, egois dan impiku.
Re, sangat ingin aku mengiyakan apa yang kau ingini, namun aku tak mampu meyakinkan diriku untuk bersanding denganmu. Kamu-sosok yang makin menjauh dariku. Lepas jauh, mengiyakan bahwa perbedaan adalah pengindah kita...
Re, akupun masih memperjuangkan hati ini hanya untuk yang mampu menemaniku
Setelah aku mencoba menawarkan pada satu hati yang baik, yang ternyata masih terlalu baik untukku, orang yang selama ini begitu kukagumi dan kuharapkan

Mas Baik -- sosok yang begitu mengagumkan. Entah itu emas atau sepuhan, kebaikannya yang telah menyentuh hatiku membuatku memutuskan untuk meletakkan senyumya dalam kotak perhiasanku.
Mas, aku tak kan pernah memaksa karena hati tak pernah memilih. Memohon maaf karena tak mengacuhkan hatimu dan mengiyakan hatiku.
Mas. betapa sering kemarin aku berdoa untuk terbukanya hatimu (untukku), walau aku tahu Allah ternyata punya rencana yang lebih baik dibandingkan apa yang kuinginkan
Mas, jika saja aku mampu mengetahui apa yang kau pikirkan dan mengatakan padamu tak ada yang kuinginkan selain hatimu, hati yang terbuka dan mau melihat apa yang ada di luar sana.
Mas, kamu adalah pribadi luar biasa yang kutemui
Yang banyak mengajarkan hal-hal baik
Aku tahu, kau pun tidak sempurna. Kadang sulit mengatakan tidak, menahan diri, menyembunyikan apa yang kau rasakan
Mas, kamu pantas mendapatkan yang terbaik. Bukan aku (mungkin) namun aku mendoakan yang terbaik

Allah, aku menitipkan hatiku padamu.
Kuserahkan tanpa syarat untuk imam yang kau pilihkan untukku
Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar